Dalam sebuah perjalanan pendidikan yang unik di Sentra Main Peran, anak-anak kami baru-baru ini terlibat dalam sebuah kegiatan istimewa: bermain peran dengan skenario 10 November. Sebuah peristiwa bersejarah yang memperingati perjuangan warga Surabaya melawan penjajah, Hari Pahlawan.

Anak-anak kami, penuh semangat, mengambil peran masing-masing dengan mengenakan kostum yang sesuai. Sebagian menjadi warga Surabaya yang berani berjuang, mengenakan pakaian ala masa itu. Ada yang memakai topi khas Bung Tomo, menghidupkan kembali semangat perlawanan.

Di sisi lain, sebagian anak mengambil peran sebagai pejuang berani yang siap mempertahankan kemerdekaan, melawan tentara Belanda yang mencoba merebut kendali. Mereka menempuh peran dengan tekun, menyusun strategi dan taktik dalam permainan peran yang mendidik.

Ada pula yang mengenakan seragam tentara Belanda, merasakan bagaimana rasanya menjadi bagian dari pasukan penjajah. Dan, tak lupa, ada yang memerankan Jendral Mallaby, mencoba memimpin pasukannya dengan tegas.

Kegiatan ini tidak hanya tentang permainan semata, tetapi juga menjadi pengalaman pembelajaran berharga. Dengan bimbingan dan arahan dari ustadzah yang berdedikasi, anak-anak belajar lebih dari sekadar sejarah. Mereka belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan memahami perspektif berbeda.

Antusiasme anak-anak begitu luar biasa, terlihat dari interaksi mereka satu sama lain. Melalui improvisasi dan dialog dalam permainan, bahasa anak-anak berkembang secara optimal. Tak hanya itu, permainan peran ini juga menjadi wahana bagi mereka untuk membangun rasa kepercayaan diri yang kuat.

Kami di Sentra Main Peran bangga dapat menyajikan pengalaman bermain peran yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik. Sebuah perjalanan melintasi sejarah, di mana anak-anak dapat belajar sambil bersosialisasi dan mengembangkan diri mereka secara menyeluruh. Saksikan lebih banyak kegiatan seru kami di Sentra Main Peran, di mana pembelajaran menjadi petualangan yang tak terlupakan!